Masakan Betawi Mpo Yati

Senin, 25 Januari 2010

PUCUNG BANDENG


















Sekilas tentang
Pucung (Kluwak)

Nama species Pucung (Kluwak) Pangium edule Reinw. Pucung (Kluwak) dengan cara mengambilnya dari tanaman pohon kepayang yang diambil bijinya. Pohon kepayang tingginya 40 meter dan diameter batangnya 2,5 meter. Tumbuh liar di daerah 1000 m dpl (di atas permukaan laut) di seluruh Indonesia. Tanaman ini merupakan khas vegetasi dari Indonesia. Jika ada di negara lain berarti sudah diekspor. Kegunaan pohon kepayang :

1. kayunya d
igunakan untuk membuat batang korek api
2. daunnya sebagai obat cacing
3. Bijinya sebagai antiseptik
4. Bijinya dihaluskan dapat m
enghilangkan kutu pada kerbau
5. Biji kluwak dapat dibuat minyak sebagai pengganti minyak kelapa

Kandungan kimia biji kluwak (hasil studi RA Hangesti Emi Widyasari mahasiswa S-2 Program Studi Teknologi Kelautan Pascasarjana IPB) :

1. Vitamin C
2. ion besi
3. betakaro
ten
4. asam sianida (sifatnya beracun, mudah menguap pada suhu 26 derajat Celcius, bila terhirup binatang ternak dapat mengakibatkan kematian, aman untuk pengawetan ikan)
5. asam asam hidnokarpat
6. asam khaulmograt
7. asam glorat
8. tanin (sebagai pengawet ikan)
sumber : http://yellashakti.wordpress.com

Kepayang, kepahiang, kluwek, keluwek, keluak, atau kluak (Pangium edule Reinw. ex Blume; suku Achariaceae, dulu dimasukkan dalam Flacourtiaceae) adalah tumbuhan berbentuk pohon yang tumbuh liar atau setengah liar. Orang Sunda menyebutnya picung atau pucung (begitu pula sebagian orang Jawa Tengah) dan di Toraja disebut panarassan.

Biji keluwek dipakai sebagai bumbu dapur masakan Indonesia yang memberi warna hitam pada rawon, daging bumbu kluwek, brongkos, serta sup konro. Bijinya, yang memiliki salut biji yang bisa dimakan, bila mentah sangat beracun karena mengandung asam sianida dalam konsentrasi tinggi. Bila dimakan dalam jumlah tertentu menyebabkan pusing (mabuk).

Racun pada biji ini dapat dipakai sebagai racun untuk mata panah. Biji ini aman diolah untuk makanan bila telah direbus dan direndam terlebih dahulu.

Kayu tanaman ini juga bernilai ekonomi, dengan berat jenis 450-1000kg.m-3.

Ungkapan "mabuk kepayang" dalam bahasa Melayu/Indonesia digunakan untuk menggambarkan keadaan seseorang yang sedang jatuh cinta sehingga tidak mampu berfikir secara logis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar